Narasumber inspirasi malam
ini dalam pelatihan belajar menulis PGRI
adalah Ibu Ditta Widya Utami,S.Pd,Gr dengan tema “Mengatasi Writer's Block.
Sebuah materi yang merupakan modal dalam membuat tulisan berkualitas.
Narasumber kali ini sarat dengan prestasi. Beliau adalah peraih Penghargaan
Bupati Subang (2020), pula peraih Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi (2021). Prestasi literasinya yang
membanggakan hingga karyanya yang mampu menembus Penerbit Mayor, memberikan
jejak prestasi literasi yang baik bagi
tanah Subang.
Beliau gemilang dengan
karya di masa muda yang membahana, semangat literasi yang luarbiasa memikat
hati para pembaca. Mengawali karir sebagai peserta kelas menulis PGRI pada
gelombang 7, beliau mampu membuktikan kepiawaiannya dalam menulis, hingga naik
kelas menjadi moderator dan menjadi Narasumber di berbagai pelatihan.
Dalam menulis kita akan mengalami yang namanya writer's block
Arti writer's block. wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang writer's block. Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional.Karena writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis
Lalu, berapa lama writer's block bisa terjadi? Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi writer's block tersebut. Dengan kata lain, writer's block bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun. Mau sampai kapan kita biarkan writer's block ini berlangsung? Agar bisa mengatasi writer's block, langkah penting yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya. Dengan mengetahui penyebab, kita bisa lebih fokus mencari solusinya.
Kedua adalah stress. Otak dan tubuh kita bukan mesin, toh? Maka ketika penat, beristirahatlah sejenak. Cari ruang dan udara segar. Lakukan hal-hal yang membahagiakan. Refresh kembali hati dan pikiran kita sehingga kita bisa mendapat inspirasi baru.
Ketiga adalah terlalu perfeksionis pun bisa menjadi penyebab kita sering terkena Writer 's Block . Perfeksionis itu bisa mematikan kreativitas. Saat menulis, orang yang perfeksionis mungkin akan berpikir apakah kalimatnya sudah tepat? Apakah ada kaitan dari paragraf satu ke paragraf lainnya? Ketika seseorang pernah sangat populer dengan tulisannya. Misal postingan di blog yang baca hingga ratusan bahkan ribuan. Menerbitkan buku hingga best seller. Nah, yang seperti ini pun bisa jadi terjebak dalam lingkup perfeksionis. Tulisan sebelumnya booming, yang sekarang tentu harus booming juga. Harus laku juga. Harus banyak yang baca juga. Kekhawatiran seperti itu justru bisa membuat Writer 's Block nempel lebih lama pada kita.
Jika ini terjadi, maka ...
Tak hanya topik baru, metode baru dalam menulis pun bisa membuat kita terserang Writer's Block . Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda.Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya. Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak Writer's Block .