“Buat saya, kopi itu sebagai booster selama pengambilan gambar film,” kata Roy Lolang, sutradara
film kepada Kompas saat menceritakan
kenikmatan secangkir kopi (Kompas 12/11/2021)
Sebuah jajak pendapat Kompas
menangkap perasaan serupa. Dua dari lima responden mengaku merasa rileks dan
lebih berenergi menjalani aktivitas setelah meneguk kopi. Maka meminum kopi
sudah menjadi rutinitas mereka setiap hari.
Respon itu muncul tak lepas dari kandungan kafein yang
dimiliki kopi. Merujuk penelitian Institute for Scientific Information on Coffee
(ISIC) menyebutkan bahwa asupan 100 mg kafein (setara secangkir kopi) secara signifikan
dapat menurunkan kelelahan dan meningkatkan energi.
Guna mendapatkan energi positif tersebut, kopi biasanya
dikonsumsi sebelum beraktivitas seperti yang dilakukan 3 dari 5 responden. Mereka
memulai minum kopi di pagi hari.
Meski demikian efek penyemangat dari kopi dinilai tidak dapat
bertahan dalam waktu yang cukup lama. Agar energi terjaga dan berkelajutan
setiap hari maka ISIC menyarankan konsumsi kopi dilakukan setiap 4 jam sekali
artinya menikmati kopi tak hanya dapat dilakukan saat pagi hari tapi kapanpun. Menikmati
kopi bisa dilakukan pada siang atau malam hari.
Waktu menikmati kopi yang beragam itu pun membuat pilihan
lokasi mengkonsumsi kopi turut beragam. Ada yang menikmati kopi di rumah di
pagi hari, di kamar kos atau tempat tinggal lainnya sebelum memulai aktivitas
Mereka menyeduh sendiri kopi yang ingin mereka nikmati. Tentunya
dengan selera masing-masing dengan atau tanpa pemanis. Meminum kopi tanpa gula
atau pemanis lebih disarankan karena bermanfaat untuk kesehatan. Apalagi dengan
anjuran konsumsi kopi setiap 4 jam sekali atau tiga hingga empat cangkir dalam
sehari kebiasaan tersebut terbukti dapat menurunkan risiko stroke dan penyakit
jantung. ( Kompas, 30/8/2021)
Konsumsi kopi saat siang, sore atau malam hari biasanya
dilakukan di tempat kerja selain menjaga suasana hati dan energi hal itu juga
dilakukan untuk mengusir kantuk yang sering menyerang di sela-sela aktivitas.
Energi yang dihasilkan dalam secangkir kopi mereka nikmati
sambil melakukan kegiatan produktif. Kopi juga bisa menemani mereka untuk
melakukan kegiatan-kegiatan santai seperti menonton, membaca, mengoprasikan gawai,
atau sekedar menikmati cemilan. Kopi juga mereka nikmati sambil mengobrol dan
bersosialisasi meski di ruang terbatas sekalipun.
Meski kecenderungan konsumsi kopi di rumah mendominasi,
tempat-tempat terbuka yang menyediakan kopi juga masih diminati. Mereka lebih
suka menikmati kopi di warung atau kedai kopi. Mereka menikmati kopi sembari
berdiskusi secara khusus. Kedai kopi tidak hanya menjadi sarana bersosialisasi
tapi juga menjadi sekolah atau kantor bagi sebagian orang. Apalagi fasilitas
kedai kopi seperti jaringan internet yang stabil dan tempat yang memadai
membuat mereka memperoleh lebih banyak manfaat tak sekedar untuk secangkir kopi.
Umumnya lebih diminati oleh kalangan milenial.
Menikmati kopi bisa dimana saja. Pedagang kopi keliling dapat
dijumpai di mana saja dengan sepeda ataupun gerobak artinya ruang diskusi
terbuka lebar. Bagi siapapun dan
dimanapun yang dapat mereka kunjungi sembari menikmati minuman kopi.
Indonesia menjadi salah satu produsen kopi terbesar di dunia.
Minat kopi yang tinggi dapat dipenuhi dari produsen dalam negeri. Energi dari
kopi tetap didapatkan, ruang- ruang diskusi terpenuhi, sekaligus mendukung aktivitas ekonomi
(Sumber : Kompas, 6/2/2022)
Kopi bagiku penyemangat pagi sebelum melangkah kerja. Dan pembangun harapan di sore hari sebelum berkarya di malam hari...
ReplyDeleteSemangat pencinta kopi!πͺπͺπͺπͺ
Ngopi bikin sehat jiwa raga
ReplyDelete