Siang
ini hidup ini terasa istimewa, setelah istri tercinta memasak kesukaan saya.
Maka setelah menyelesaikan kelas PJJ, istri langsung mengajak untuk makan
siang. Tadi pagi saya belum sempat sarapan hanya beberapa potong singkong yang
menemani beserta segelas teh panas. Kata orang jawa teh "ginastel"
Teh yang manis, panas dan kental. Ternyata sarapan pagi tadi tidak bisa membuat
perut ini sampai adzan dhuhur. Jam 11.00WIB tadi sebetulnya sudah protes minta
diisi. Namun setelah saya beri pengerian bahwa masakan belum matang maka dia
tidak protes lagi
Dulu jaman susah makan nasi putih dengan
tempe goreng plus sambel kecap sudah nikmat. Inget jaman masih susah. Maaf ya
kalau suka menceritakan dulu, biar sekarang tambah bersyukurnya. Kalau pas lagi
gajian tempenya diganti telor ceplok, nikmat benar. Ini menu kesukaan saya.
Makanya tadi istri pergi ke warung sayuran katanya mau masak yang spesial buat
saya. Ternyata masakan spesial bener. Malah ini ditambah lauk yang
bermacam-macam.
Istri menggelar karpet merah untuk makan
siang ini. Kata orang sekarang makan lesehan. Cuma nggak ada meja makan kecil
seperti di warung-warung tenda lesehan. Nasi cap Rojo lele yang terkenal pulen
sudah membuat selera makan ini bagai pedal gas yang diinjak poll. Langsung lari
ingin makan saja. Tanpa apa-apa kalau nasinya sudah enak maka makanpun lahap.
Teman dari nasi istri membuat oseng-oseng wortel dan sedikit kacang.
Oseng-oseng ini membuat tambah nikmat saja.
Agar selera tambah maka sambel kecap
tersaji. Irisan cabe dicampur kecap menambah sensasi makan siang saya, apalagi
ditemani istri tercinta. Kebetulan anak-anak lagi nggak dirumah, maka serasa
rumah milik berdua. Eh lupa saya pun mengambil ikan Nila merah. Ikan yang
dibumbui ketumbar dicampur garam terus di goreng dimakan saat panas,
wuih..yummy...yummy kata anak sekarang.
Ternyata ada sambel goreng ati yang dibuat
istri saya sampai saya bingung untuk memakannya yang mana dulu ini. Tempe
goreng tanpa baju eh tanpa tepung penambah selera makan saya untuk nambah lagi.
Siasat saya kalau nambah pasti lauknya saya nggak habiskan, sehingga kalau
nambah enak dan istri tidak komentar. Lauk masih nambah nasi, tatkala mau
nambah lauk maka nasi jangan dihabiskan. Sehingga nambah nasi,nambah lauk tanpa
kelihatan kalau makan kita banyak...
Hidup kalau kita syukuri, kata pak ustadz
maka akan ditambah nikmat kita. Makanya kita bersyukur bila hari ini makan yang
komplit. Maka masakan istri harus kita nikmati dengan senikmt-nikmatnya. Jangan
pernah menolak atau mencela masakan istri, pasti besoknya tidak mau masak yang
spesial lagi.
=======================
Penulis : Agung Pramono
Gelombang 20
betul, kuncinya harus bersyukur kepada Allah, supaya ditambah nikmatnya
ReplyDeleteGinastel. Kosakata baruu.
ReplyDeleteSyukur membawa nikmat
ReplyDeleteMendeskripsikan suasana seperti gambar. Keren Pak.
ReplyDelete