Monday, July 26, 2021

PENERBIT INDIE CARA MUDAH MENERBITKAN BUKU

                                                  

Kelapa muda di Tanah Tinggi   

Mancing Ikan di kali Mati 

Masih muda sudah berprestasi

Pak Brian Narasumber Malam Ini

Tokoh inspirasi malam ini dalam pelatihan belajar menulis PGRI gelombang 20 pertemuan ke 7 adalah bapak Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd. Lahir di Jakarta 30 Juni 2021. Merupakan alumnus gelombang 4 ( Maret 2020). Guru muda yang berprestasi karena puluhan tulisannya sudah diuat diberbagai media cetak. Sebagian besar di Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer, Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia dan Majalah Hidup. Satu kata Luar biasa. 

Tema malam ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie". Kita harus mulai mengenal penerbit indie karena salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. Penerbit indie melayani penerbitan buku tanpa seleksi sehingga menerbitkan buku sekarang adalah perkara yang mudah.

Dahulu kita mengenalnya hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media dan lainnya dimana untuk bisa tembus di penerbitan mayor sangat susah karena tahap seleksi yang ketat. Penulis yang ingin terbit banyak sedangkan kuota yang akan diterbitkan sedikit. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Naskah pasti diterbitkan. Proses penerbitan mudah dan cepat  Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan

Pak Brian sebenarnya sudah punya keinginan menulis buku pada tahun 2014 membuat buku tutorial blog. Waktu itu belum ada buku blog khusus guru. Namun terkendala tidak punya mentor yang membimbing. Tidak tahu harus masuk di komunitas apa dan tidak punya banyak referensi tentang dunia penerbitan

Namun akhirnya pada awal 2019 pak Brian  mengenal penerbit indie dan ternyata menerbitkan buku  sekarang lebih mudah dan banyak pilihan penerbit indie. Hingga akhirnya pada Oktober 2020 beliau  mengirim naskah buku pertama ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama terbit dengan judul  Blog untuk guru


Pak Brian termasuk salah satu yang bisa membantu menerbitkan buku. Memiliki rekanan penerbit indie yaitu penerbit Gemala. Sudah banyak peserta belajar menulis dari berbagai gelombang yeng terbit melalui penerbit Gemala. Sebelum kita menerbitkan buku pada penerbit indie maka yang sebaiknnya memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok. Penerbit memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda. 

Penerbit Gemala melakukan edit ringan saja. Tidak mendalam. Jika ingin cetak ulang lagi, jumlah minimal cetak yaitu 10 eksemplar. Diposter ada keterangan bahwa 300,000 itu untuk maksimal 130 halaman A5. Jika lebih dari itu akan kena biaya tambahan. Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. tergantung antrian cetak dan ISBNNanti sebelum terbit, bapak/ibu akan diberi naskah buku PDF (dengan watermark) untuk dicek kembali. 

Jangan lupa naskah buku  juga disertai kelengkapan naskah yaitu: a. Cover ( judul buku dan nama penulis saja), b. Prakata, c. Daftar isi (tanpa nomor halaman) d. Profil penulis, e. Sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat) 

Semoga materi malam ini dapat menggugah semangat kita untuk mengikuti jejak langkah paak Brian yang sarat dengan prestasi dan bisa menerbitkan buku solo di penerbit indie.

 ====================

Resume pertemuan ke7

Gelombang 20, 26 Juli 2021

Penulis Agung Pramono

 


6 comments:

  1. Tulisan Pak Agung sudah sangat berkembang, pantun nya saya setuju, tulisanya mengalir enak dibaca

    Semangat menulis bapak.
    Salam literasi

    ReplyDelete
  2. Ada teman bermain pantun. Santai dan mengalir. Keren Pak.

    ReplyDelete
  3. Resume nya padat, pantunnya khas banget pak. Keren

    ReplyDelete
  4. Semoga kita bertahan dan lulus dari pelatihan. Kelak dapat menerbitkan buku-buku yang baik dan bermanfaat

    ReplyDelete

Mau Jadi Penulis maka Menulislah

Malam ini saya mengikui Kelas Belajar Menulis Nusantara dengan narasumber  Dr. Wijayakusumah,M.Pd dan moderator Raliyanti, S.Sos M.Pd &quo...