Kelapa muda di Tanah
Tinggi
Mancing Ikan di kali
Mati
Masih muda sudah
berprestasi
Pak Brian Narasumber Malam Ini
Tokoh inspirasi malam ini dalam pelatihan belajar menulis PGRI gelombang 20 pertemuan ke 7 adalah bapak Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd. Lahir di Jakarta 30 Juni 2021. Merupakan alumnus gelombang 4 ( Maret 2020). Guru muda yang berprestasi karena puluhan tulisannya sudah diuat diberbagai media cetak. Sebagian besar di Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer, Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia dan Majalah Hidup. Satu kata Luar biasa.
Tema malam ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie". Kita harus mulai mengenal penerbit indie karena salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. Penerbit indie melayani penerbitan buku tanpa seleksi sehingga menerbitkan buku sekarang adalah perkara yang mudah.
Dahulu kita mengenalnya hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media dan lainnya dimana untuk bisa tembus di penerbitan mayor sangat susah karena tahap seleksi yang ketat. Penulis yang ingin terbit banyak sedangkan kuota yang akan diterbitkan sedikit. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.
Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Naskah pasti diterbitkan. Proses penerbitan mudah dan cepat Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan
Pak Brian sebenarnya sudah punya keinginan menulis buku pada tahun 2014 membuat buku tutorial blog. Waktu itu belum ada buku blog khusus guru. Namun terkendala tidak punya mentor yang membimbing. Tidak tahu harus masuk di komunitas apa dan tidak punya banyak referensi tentang dunia penerbitan
Namun akhirnya pada awal 2019 pak Brian mengenal penerbit indie dan ternyata menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan penerbit indie. Hingga akhirnya pada Oktober 2020 beliau mengirim naskah buku pertama ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama terbit dengan judul Blog untuk guru
Pak Brian termasuk salah satu yang bisa membantu menerbitkan buku. Memiliki rekanan penerbit indie yaitu penerbit Gemala. Sudah banyak peserta belajar menulis dari berbagai gelombang yeng terbit melalui penerbit Gemala. Sebelum kita menerbitkan buku pada penerbit indie maka yang sebaiknnya memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok. Penerbit memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda.
Penerbit Gemala melakukan edit ringan saja. Tidak mendalam. Jika ingin cetak ulang lagi, jumlah minimal cetak yaitu 10 eksemplar. Diposter ada keterangan bahwa 300,000 itu untuk maksimal 130 halaman A5. Jika lebih dari itu akan kena biaya tambahan. Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. tergantung antrian cetak dan ISBN
Jangan lupa naskah buku juga disertai kelengkapan naskah yaitu: a. Cover ( judul buku dan nama penulis saja), b. Prakata, c. Daftar isi (tanpa nomor halaman) d. Profil penulis, e. Sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)
Semoga materi malam ini dapat menggugah semangat kita untuk mengikuti jejak langkah paak Brian yang sarat dengan prestasi dan bisa menerbitkan buku solo di penerbit indie.
====================
Resume pertemuan ke7
Gelombang 20, 26 Juli 2021
Penulis Agung Pramono
Tulisan Pak Agung sudah sangat berkembang, pantun nya saya setuju, tulisanya mengalir enak dibaca
ReplyDeleteSemangat menulis bapak.
Salam literasi
Ada teman bermain pantun. Santai dan mengalir. Keren Pak.
ReplyDeleteResume nya padat, pantunnya khas banget pak. Keren
ReplyDeleteSemoga kita bertahan dan lulus dari pelatihan. Kelak dapat menerbitkan buku-buku yang baik dan bermanfaat
ReplyDeleteMantap tulisannya.
ReplyDeleteSalam semangat menulis Pak.
ReplyDelete