Nara sumber malam ini dipertemuan ke 18 pelatihan belajar menulis PGRI adalah Bapak Yulius
Roma Pantandean,S.Pd dengan tema Langkah Menyusun Buku
Secara Sistematis
Pak Yulius Roma Patandean, S.Pd., lahir di Salubarani, Gandangbatu
Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, 6 Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan S1
Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007).
Saat ini sementara melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri
Toraja
Yulius Roma merupakan Guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja.
Ia pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan
Trampil Indonesia. Guru muda yang berprestasi ini sudah tidak diragukan lagi
dalam dunia tulis menulis beberapa bukunya sudah terbit di penerbit
mayor Penerbit Andi.
Prestasi yang pernah diraihnya adalah Pemenang Ketiga Lomba
Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2017. Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu Gurulympics PGRI tahun
2020. Guru Berprestasi jenjang SMA Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021
Pengantar beliau bahwa yakin bahwa bapak/ibu para sahabat penulis
telah menyiapkan rancangan bangunan bukunya setelah beberapa pertemuan. Baik
berupa rancangan naskah resume materi maupun rancangan naskah buku solo. Yakinlah
dengan kualitas naskah buku yang telah disiapkan. Bagaimana pun sederhananya
naskah tulisan kita, ia akan memiliki tempat tersendiri di hati pembacanya. Hindari
rasa minder, bahwa naskahnya tidak baik. Pegang prinsip, naskah buku yang ada
sangat baik untuk diterbitkan. Dengan demikian, akan ada rasa percaya diri dan
kepuasan dalam melakukan pengeditan dan penyusunan naskah buku yang sistematis.
Agar, terbiasa dengan penyusunan naskah sistematis ini, maka saya
menitip untuk CLBK. Bukan Cinta Lama Bersemi Kembali. Tetapi, Coba Lakukan
Biasakan dan Konsisten. Memulai sesuatu tentunya tidak mudah. Sama halnya dalam
mengumpulkan percikan-percikan naskah buku, demikian pula dalam mengedit dan menyatukan
percikan naskah kita. Biarkan saja percikannya menyebar sana-sini di laptop,
ketika dinikmati penyusunannya akan menghasilkan karya yang luar biasa.
Langkah-langkah menyusun buku :
1.Menulis naskah buku merupakan sebuah kenikmatan ketika kita
menulisnya tanpa beban. Demikian pun ketika kita mulai merapikannya. Beban
bahwa naskah kurang berkualitas, masih sedikit, bahasanya kurang keren, dll
dibuang jauh-jauh. Yakinkan diri bahwa naskahnya paling unik diantara semua
buku yang pernah terbit. Ini langkah awalnya.
2.Jika naskahnya memiliki TOC (Table of Contents), baca ulang
urutan judul dan sub judulnya. Mungkin saja ada judul yang cocok di Bab
lainnya. Termasuk potongan-potongan naskahnya, hindari ada pengulangan isi
paragraf yang persis sama di Bab lainnya.
3.Pastikan ukuran kertasnya A5 dengan jumlah halaman khusus isi
buku minimal 75 halaman
4.Beliau menyarankan kita menerbitkan buku solo. Dengan demikian
Upayakan ada Kata Pengantar dari orang lain.
5.Tambahkan Prakata selaku penulis.
6.Jika memiliki gambar pendukung, cantumkan sumber gambarnya
7.Editing dan finalisasi.
8.Baca ulang naskahnya untuk memastikan urutan Bab, judul dan sub
judulnya sudah sesuai.
Sekedar tambahan bahwa penting untuk sering-sering menyiangi
naskah tulisan kita. Kadang ada Bab yang masih minim materinya, tentunya butuh
tambahan materi. Jika merasa kesulitan menambahkan kalimat, tambahkanlah
contoh-contoh pengalaman nyata yang pernah bapak/ibu jalani yang terkait dengan
topik bukunya.
Menyusun naskah buku sebenarnya tidak memiliki rumus paten, tetapi
pada pembiasaan pada diri untuk melakukan pengeditan/penyuntingan. Beliau memilih
untuk terbiasa merapikan naskah sebelum dikirimkan ke penerbit. Naskah yang
rapi tentunya sedikit membuat jatuh hati penerbit pada naskah buku kita. Naskah
buku yang isinya biasa-biasa saja akan menjadi elegan ketika RAPI.
Jika pada satu waktu naskah yang kita tulis seolah-olah tidak
terkait satu sama lain, namun memiliki judul yang berdiri sendiri pada tiap
Bab, jadikan saja naskah buku dalam bentuk Bunga Rampai
Menyusun naskah buku adalah momen menikmati tulisan kita. Jatuh
bangunnya kita dalam menulis akan dinikmati ketika memasuki tahap menyusun
naskah-naskah yang terserak. Membiasakan diri membaca ulang dan menyunting
naskah adalah tahap pembiasaan diri untuk untuk menghasilkan karya buku yang
elegan. Seringkali ide yang terselip oleh tumpukan pikiran kita akan terungkit
kembali dalam proses penyusunan naskah. Jadi, nikmatilah tahap menyatukan
naskah-naskah buku sahabat-sahabat sekalian.
Buku-buku yang telah ditulis: Guru Menulis Guru Berkarya
(Penerbit Eduvation, 2020); Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia
Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); Antologi Puisi Rona Korona
Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020); Antologi Menciptakan Pola
Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020); Antologi Kisah
Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang, 2020); Tetesan Di Ujung Pena
(Penerbit Eduvation, 2021); dan Merajut Asa Di Badai Korona (Penerbit Gemala,
2021), Flipped Classroom: Membuat Peserta Didik Berpikir Kritis, Kreatif,
Mandiri, dan Mampu Berkolaborasi dalam Pembelajaran yang Responsif (Penerbit
ANDI, 2021), Metode Belajar Online: Kiat Sukses dalam Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) (YPTD 2021).
===================================================
Resume ke 18
Gelombang 20
Penulis : Agung Pramono
Menyusun buku dengan menarik dan benar menghantar realisasi buku. Semangat!💪
ReplyDeleteMenikmati tahap menyusun buku melalui resume. Keren pak.
ReplyDeleteMantap
ReplyDeleteSangat menginspirasi... semangat selalu pak
ReplyDeleteLuar biasa kerapian yg terjaga dan isi yg lengkap
ReplyDelete