Wednesday, August 18, 2021

CARA MUDAH MENULIS BUKU NON FIKSI


Narasumber malam ini dalam pelatihan belajar menulis PGRI gelombang 20 adalah Ibu Musiin. Akrab dipanggin Ibu Iin. Lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998. Lulus S1 dari  IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra mulai tahun 2006-2009.

Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri. Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991. Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri. Luar biasa.

Ibu Iin alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8. Berhasil menulis buku bersama Prof Eko dan bukunya berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Bukunya dengan judul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi. Beliau berhasil mengalahkan ketakutan dari diri sendiri.

Ketakutan  yang saya rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1.      Takut tidak ada yang membaca.

2.      Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3.      Merasa karya orang lain lebih bagus.

  

Ketakutan itu yang sering kali membuat dirinya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun. Setelah mendapat materi dari Prof Eko yang membuat Ibu Iin menjadi berani untuk menulis. 

Prof. Eko diibaratkan sebagai seorang Master  Chef  yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel.  Kita  bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan.

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya.

Sebelum menulis buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Alasan saya ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

1.      Mewariskan ilmu lewat buku.

2.     Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.      Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis.

Bapak Ibu penulis hebat,malam ini kita membahas buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari

    sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran

2.  Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses Contoh: Buku Panduan

3.  Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir.

    Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam

    hal ini antar bab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. 

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

Langkah Pertama : Pratulis

1.      Menentukan tema

2.      Menemukan ide

3.      Merencanakan jenis tulisan

4.      Mengumpulkan bahan tulisan

5.      Bertukar pikiran

6.      Menyusun daftar

7.      Meriset

8.      Membuat Mind Mapping

9.      Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal :  pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan dan membaca buku

Jadi Bapak Ibu penulis hebat, semua hal bisa menjadi ide tulisan kita. Sekarang kembali ke buku yang ibu Iin tulis. Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020. Selanjutnya mencari referensi tentang literasi digital. Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dari :

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal atau informal.

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal atau informal.

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini.

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka tersebut diajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan. Berikut ini adalah anatomi sebuah buku non-fiksi.

1.      Halaman Judul

2.      Halaman Persembahan (opsional)

3.      Halaman Daftar Isi

4.      Halaman Kata Pengantar (opsional, minta kepada tokoh yang   

         berpengaruh)

5.      Halaman Prakata

6.      Halaman Ucapan Terima Kasih (opsional)

7.      Bagian /Bab

8.      Halaman Lampiran (opsional)

9.      Halaman Glosarium

10.    Halaman Daftar Pustaka

11.    Halaman Indeks

12.    Halaman Tentang Penulis 

Langkah kedua : Menulis Draf

1.   Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.   Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide

      dituliskan

Langkah ketiga : Merevisi Draf

1.      Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.      Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat : Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.      Ejaan

2.      Tata bahasa

3.      Diksi

4.      Data dan fakta

5.      Legalitas dan norma

KBBI online sangat membantu penulis dalam menyunting naskah.

Langkah kelima : Menerbitkan.

Dalam menulis buku pastinya akan mendapatkan hambatan-hambatan dalam menulis. Hambatan-hambatan dalam menulis berupa hambatan waktu, hambatan kreativitas, hambatan teknis, hambatan tujuan dan hambatan psikologis.

Cara mengatasinyan dengan banyak membaca, mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber, disiplin menulis setiap hari dan pergi ke pasar atau memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Apakah hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian. 

Bapak Ibu yang hebat, menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip. Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir  cinta menulis.


===========================================================

Resume pertemuan 17

Gelombang 20/ 18 Agustus 2021

Penulis : Agung Pramono

3 comments:

  1. tulisan yang menarik dan inspiratif, pak.. menambah wawasan penulisan buku non fiksi. keren

    ReplyDelete
  2. Tulisannya padat berisi dan sangat informatif. mantap

    ReplyDelete
  3. Fiksi dan non fiksi sudah dipelajari. Semangat menghasilkan salah satu karya di antaranya, dan atau keduanya. Semoga

    ReplyDelete

Mau Jadi Penulis maka Menulislah

Malam ini saya mengikui Kelas Belajar Menulis Nusantara dengan narasumber  Dr. Wijayakusumah,M.Pd dan moderator Raliyanti, S.Sos M.Pd &quo...