Narasumber malam ini pelatihan
belajar menulis PGRI pertemuan ke 19
adalah Bapak Akbar Zainudin, dengan tema Teknik Promosi Buku
Pak Akbar Zainudin dilahirkan di Banyumas, Jawa
Tengah, 7 Februari 1973. Alumnus Pondok Modern Gontor tahun 1991.
Kuliah S1 di UIN Jakarta dan S2 di Sekolah Bisnis Prasetya Mulya Jakarta.
Sekarang menyelesaikan program Doktor Manajemen SDM di Universitas Negeri
Jakarta
Beliau seorang trainer dan motivator nasional. Pendiri PT EMJEWE
Training dan Coaching serta perusahaan penerbitan buku MJW Book. Penulis buku
Man Jadda Wajada. Buku best Seller yang terjual 55.000 eksemplar. Menulis
15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.
STRATEGI PEMASARAN BUKU
Pada kesempatan ini beliau akan memaparkan tentang cara mudah memasarkan
buku. Strategi pemasaran dikenal dengan 4P, yaitu Product (Strategi Produk),
Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion
(Promosi).
Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan
bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita
siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk
remaja, demikian juga untuk orang tua.
1. STRATEGI
PRODUK.
Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita
sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target
pembaca kita dan pa kebutuhan mereka terhadap buku kita..Dengan demikian,
konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari
target audiens.
2. STRATEGI
HARGA.
Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab
penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. 1). harga buku
secara umum. 2). Buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan
buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah
dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah
bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)
3. STRATEGI
DISTRIBUSI
Distribusi secara umum
dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional.
Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku
jaringan nasional maupun toko buku lokal. Sedangkan distribusi non
tradisional, di antaranya adalah: 1). Melalui MLM (Multilevel Marketing) 2).
Melalui Penjualan Langsung 3). Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada,
Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).
4. STRATEGI
PROMOSI
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis.
Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
Pertama,
Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula,
masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit
maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa
penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena
itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk
launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan
acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Kedua, Bedah
Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku
ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan
bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan,
majlis taklim, masjid, dan sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita
tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus.
Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang
penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan
semakin membuat orang mengenal kita.
Ketiga, melakukan
seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau bukunya motivasi
dan menulis. Maka secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait
motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis.
Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara
kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di
sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA,
Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
Keempat, membangun
komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan
dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan
buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku
tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun
komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas
membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk
menawarkan mereka dalam membeli buku.
Kelima, membangun
jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita
dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi
dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%,
kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi
mereka untuk menjual.
Keenam, jualan
di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia,
dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan
distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah
pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita,
bisa ditemukan.
Ketujuh, memanfaatkan
media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers
dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat
status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan
buku yang kita tulis.
Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak
sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para
pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan
mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan
pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi
pikiran orang dalam membeli buku.
Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan
memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis,
kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses
penjualan buku.
1. Keterampilan berbicara yang baik di depan umum
(public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan
YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
2. Kemampuan copywriting (membuat kata menarik
untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk
menjual pada Abad 21.
3. Pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana
memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex,
Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita
bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
==================================================
Resume ke 19
Gelombang 20
Penulis : Agung Pramono.
kerren dan rapi tulisan blognya sehingga enak dibaca
ReplyDeleteQ&A ya terekam sempurna. hebat
ReplyDeleteSemoga harapan tercapai dari kegiatan belajar dan penulisan karya (buku).
ReplyDeletejosss pak,tertata ๐๐๐
ReplyDeletesemangat pak.. keren pokoknya
ReplyDeleteTatanan yg rapi, keren pk Agung resumenya komplit
ReplyDeletePemilihan ukuran Font yang tepat Pak
ReplyDeleteSemangat berjamaah mempromosikan buku kita Pak Agung, yuuuukkk ...
ReplyDeletelengkap dan mantap
ReplyDelete