Pandemi covid 19 melanda dunia tak terkecuali negara kita tercinta Indonesia. Pandemi yang dimulai akhir Desember 2019 yang konon dimulai dari negeri Cina tersebut sudah hampir 2 tahun berlalu. Kalau di Indonesia dimulai bulan Maret 2020. Sudah lebih setahun. Sejak adanya pandemi semua kegiatan kantor dan sekolah dilakukan di rumah. Ibadah juga dari rumah. Perayaan Idul Fitri, Idul Adha dilakukan di rumah. Kegiatan mudik ditiadakan. Sekolah pun melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Belajar dari rumah. Guru memberikan materi dari rumah.Siswa menerima pelajaran di rumah. Semua sector mendapatkan dampak dari adanya pandemic covid 19 tersebut.
Pak Wijaya guru di SMP Labschool Rawamangun ikut merasakan dampaknya. Beliau harus mengadakan pembelajaran jarak jauh. Tidak ada tatap muka lagi. Namun pembelajaran tetap berlangsung dengan menyenangkan. Kesibukan selain mengajar beliau adalah narasumber nasional. Banyak kegiatan seminar dan webinar yang dilakukan. Pak Wijaya juga mempunyai kelas menulis guru yang sudah sampai gelombang 20. Luar biasa kegiatan pak Wijaya dari pagi hingga malam hari. Namun beliau tidak melupakan menulis setiap hari di blog. Banyak tulisan di blog yang menarik. Dari blognya sudah berapa buku saja yang terbit.
Diluar kegiatan tersebut, pak Wijaya masih menyempatkan bercocok tanam. Memanfaatkan tanah pekarangan di sekitar rumahnya. Tanah yang tadinya tak terurus karena aktifitas mengajar sebelum pandemic yang sibuk. Sekarang saat semua kegatan dilakukan dirumah masih ada waktu untuk membersihkan tanah tersebut. Awalnya menanam kangkung hingga panen. Setelah itu merasa berhasil kemudian pak Wijaya menanam cabe dan pare. Kita semua tahu cabe adalah pelengkap masakan yang rasanya pedas. Masakan kurang lengkap tanpa ada rasa cabenya. Pare sering kita jumpai di jajanan somay.
Pandemi membuat harga cabe mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Harga cabe mahal. Padahal daya beli masyarakat masih tinggi. Namun perekonomian yang sulit ini membuat masyarakat akhirnya menanam cabe sendiri. Menanam cabe dirumah menjadi solusi untuk menghemat pengeluaran selain kita bisa memetik semaunya. Menanam cabe juga tidak terlalu sulit, sediakan tanah, siapkan bibit cabenya dan taburkan diatas tanah tersebut. Setelah tumbuh tinggal dipelihara dengan memberikan pupuk dan beberapa bulan kemudian kita bisa memanennya.
Pare adalah salah satu tanaman merambat sejenis labu-labuan. Pare terkenal dengan rasanya yang pahit. Walaupun pahit tanaman pare memiliki khasiat untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit. Budidaya pare ternyata juga tidak terlalu rumit. Siapkan lahannya, buat lubang tanam dan diberi pupuk. Masukkan biji pare dan tutup tipis dengan tanah . Setelah tumbuh lakukan pemeliharaan hingga berbuah dan panen.
Hari ini pak Wijaya
memanen apa yang pernah di tanam. Benar kata pepatah siapa yang menanam dia
yang akan memanen. Tanaman pak Wijaya cabe dan pare hari ini sudah bisa
dipetik. Kebetulan sang istri sudah menyiapkan menu khusus yaitu tumis pare
cabe rawit. Dengan ditumis pare akan menjadi masakan yang lezat, nikmat serta
menjadi ketagihan. Apalagi ketika pare ditumis pedas rasanya akan semakin luar
biasa. Dengan menanam sendiri bahan makanan kita aka akan memperkuat ketahanan
pangan. Apabila setiap keluarga mau bertanam sayur mayor maka Negara ini akan
kuat.
Tantangan menulis
Penulis : Agung Pramono
keren, sakasikan pengumuman di youtube.com/wijayalabs, semoga menang di https://agunkpr730.blogspot.com/2021/08/tumis-pare-cabe-rawit-dari-hasil-panen.html
ReplyDeleteMantap. Pengetahuan mengantar tulisan lebih luas dan memberi informasi 👍
ReplyDeletehttps://belajarmenulisbersamaomjay.blogspot.com/2021/08/inilah-pemenang-lomba-tantang-menulis.html
ReplyDelete