Malam
ini saya mengikui Kelas Belajar Menulis Nusantara dengan narasumber Dr.
Wijayakusumah,M.Pd dan moderator Raliyanti, S.Sos M.Pd
"Selamat datang, selamat
bergabung di group orang-orang hebat. Group orang-orang haus ilmu dan
berkeinginan menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi orang lain dengan karya
bukunya." Ibu Raliyanti membuka dengan semangat," mari kita
niatkan dan fokus untuk mewujudkan keinginan bapak ibu dengan mengikuti 30
materi yang akan dipelajari.
Kemudian Pak WijayaKusumah atau
lebih dikenal dengan sebutan OmJay membuka dengan salam.”Assalamu alaikum
warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam semuanya, semoga kita sellau sehat
dan bahagia bersama keluarga tercinta.
Disela-sela
mengisi raport untuk kebaikan kelas siswa kelas 7 dan 8 SMP Labschool Jakarta
Om Jay mengisi kelas malam ini.
Beliau
mengatakan tanpa disadari ide itu muncul dengan sendirinya. Kalau engkau melihat
apa saja barang atau benda di depanmu. Cobalah engkau praktikkan untuk
menuliskan.
Tak perlu banyak menulis
kata-kata bila engkau kehilangan ide. Tuliskan saja dulu barang-barang atau
benda yang ada di depan matamu saat ini.
Di depanmu eh didepanku, ada
sebuah mouse yang sedang kugunakan untuk membantu menulis di sana sini.
Maklumlah sebagai seorang blogger, aku menulis di banyak tempat. Ada di blog
pribadi dan ada juga di blog keroyokan.
Semua
itu kutuliskan dengan senang hati. Sebab menulis adalah sebuah kebutuhan. Jadi
kalau sehari tak menulis, rasanya ada yang hilang dalam diriku ini.
Di
depan mataku ada secangkir air putih. Kuminum airnya. Haus dan dahaga hilang
seketika.
Menulis memang harus menjadi
sebuah kebutuhan. Sama halnya seperti makan dan minum. Menulis adalah kemahiran
berbahasa yang keempat. Hal yang pertama adalah mendengar, kedua adalah
berbicara, ketiga adalah membaca, dan yang keempat sekali lagi adalah menulis.
Keterampilan
berbahasa adalah kekuatan nalar atau logika yang sangat sejajar. Biasanya
orang-orang yang logikanya baik dapat diduga kemampuan berbahasanya baik.
Tetapi, bila orang yang berbahasa verbal (lisan) itu baik belum tentu bahwa
berbahasa tulisan (grafis) nya baik.
Karena itu, menulis perlu
kekuatan-kekuatan lainnya. Umpamanya penguasaan simbol-simbol grafis seperti titik,
koma, tanda tanya, tanda seru, tanda kutip, dan lain-lain.
Menulis
juga membutuhkan suasana sepi. Seperti Blok M yang kini sepi tak ada pengunjung
ke tempat ini. Kawan ini menunjukkan kesepian dan kekosongan Blok M. Dulu
berjaya kini, sepi. Ide menulis bisa terlahir dari kesepian
Sampai
saat ini Omjay adalah seorang blogger yang berusaha menulis di blog pribadinya.
Juga di blog keroyokan Kompasiana
Jangan
menjadi seorang penulis bila anda tak suka membaca karya tulis orang lain.
Menulis itu menyennagkan dan mengasyikkan
Berbagi
prestasi ilmiah Omjay lahir dari hasil menulis setiap hari. Itulah nikmatnya
bila kita menyempatkan waktu untuk duduk sebentar dan mulai MENULIS
Hasil
tidak pernah menghianati proses. Oleh karena itu, bila anda ingin menjadi
seorang penulis yang baik, maka berlatihlah menulis setiap hari. Saya
membiasakan diri menulis 500 kata setiap harinya. Hasilnya saya menjadi
terbiasa menulis dan tak pernah kehilangan ide dalam menulis.
Mulailah
menulis dari 3 alinea saja, alinea pembukaan, isi, dan penutup. Dengan ketiga
alinea itu, bisa anda kembangkan lagi menjadi beberapa alinea. Itulah yang
Omjay lakukan setiap harinya.
Dengan menulis setiap hari kita bersedekah ilmu lewat
tulisan dan semoga sedekah kita diterima para pembaca yang harus akan ilmu
Ikatlah Ilmu dengan cara menuliskannya kembali. Itulah
pesan yang masih Omjay ingat dari sahabat Ali yang baik hati.
Dengan menulis setiap hari kita berusaha menyampaikan
pesan kepada para pembaca tentang informasi yang diperlukan saat ini.
Semoga informasi tersebut bermanfaat dan membuat
pembaca tercerahkan dari apa yang kita tuliskan.
Resume 1
Agung Pramono